Dalam wawancara dengan TNT Sports di GP Qatar, Pecco Bagnaia menunjukkan sisi reflektif dan kritisnya. Pembalap Ducati ini membahas kekalahannya dari Jorge Martín di kejuaraan dunia 2024 serta dinamika baru di tim Ducati resmi bersama Marc Márquez.

Bagnaia mengawali dengan pandangannya tentang alasan Ducati merekrut Márquez, juara dunia delapan kali. “Saya pikir Ducati sengaja menciptakan situasi ini,” ujarnya, merujuk pada kehadiran dua pembalap top di tim. Ia menjelaskan, “Karena tahun lalu kami kehilangan gelar juara karena kesalahan yang saya buat.”

Kesalahan Kunci
Bagnaia mengaku sulit menerima kenyataan bahwa ia memenangkan 18 balapan pada 2024, termasuk sprint dan balapan panjang, namun gagal menjadi juara. “Ketika kamu dominan, memenangkan 18 balapan dalam satu musim, tapi kehilangan gelar, itu sulit dijelaskan,” katanya. Dengan jujur, ia mengakui kesalahannya. “Saya sendiri yang kehilangan gelar itu. Saya selalu di depan, bersaing untuk menang, tapi sering kali jatuh atau mengalami masalah saat memimpin atau bertarung di posisi terdepan,” ungkapnya.

Meski begitu, Bagnaia bertekad menghapus kenangan pahit itu dengan mengejar gelar baru. “Ini sulit diterima, dan itu sepenuhnya kesalahan saya. Setelah 2024, penting untuk bangkit dan berusaha memenangkan kejuaraan lagi,” tegasnya.

Persaingan dengan Márquez
Juara dunia tiga kali ini menyadari tantangan berat melawan rekan setimnya. “Musim ini akan sulit karena persaingan dengan Marc, tapi jika saya menang, itu akan luar biasa. Saya harus terus bekerja keras,” ujarnya penuh semangat.

Hubungan Baik dengan Márquez
Bagnaia optimistis tidak akan ada ketegangan di garasi Ducati. “Saat ini, kami bekerja dengan baik sebagai tim. Kami selalu berdiskusi tentang cara meningkatkan performa selama akhir pekan balapan. Marc telah beradaptasi dengan sempurna dengan strategi tim, dan suasana di dalam tim tetap sangat baik,” katanya.

Meski dekat dengan Valentino Rossi dan bagian dari Akademi VR46, Bagnaia mengaku senang dengan hubungan pribadinya bersama Márquez. “Senang bisa mengenal pembalap seperti Marc, yang sebelumnya tidak pernah saya ajak bicara. Ternyata hubungan kami bisa begitu baik, dan itu luar biasa,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *